hari besoknya
ini menceritakan tentang tanggal 22 agustus alias keesokan harinya...
berhubung libur, dan ibu sudah sangat mengharapkan adanya kartu ATM guna mengeluarkan uangnya itu.. pagi2 saya terbangun dengan rencana jelas. hari ini mau bikin ATM baru!
ketika mengutarakan niatan ini kepada eyang di rumah sebelah. beliau menitipkan uang sejumlah USD 300 untuk ditukarkan ke rupiah.
maka perjalanan dilanjutkan ke arah matraman. mengingat kekurangan uang cash maka naik metromini dan angkot sajalah. panas!!! lama !!! kenapa sih pas kosong dia ngetem, giliran pas penuh dan dia bisa ngebut malah macet gila..
di kantor polisi, untungnya lagi sepi, terakhir kali saya keilangan ATM lagi rame banget di kantor polisi jadi bikin suratnya lama. kali ini sepi. setelah memberi keterangan semi-benar, saya menyelipkan beberapa lembar uang ribuan ke si bapak polisi dan lalu pergi.
perginya keseberang jalan matraman, menuju BCA kantor cabang pembantu Matraman. tadinya mau jaywalking aja, tapi kok kayanya ironis melanggar peraturan lalulintas begitu keluar dari kantor polisi. akhirnya saya berjalan menuju jembatan penyebrangan, lagunya the upstairs samar terngiang di kepala. "Demi polisi di kantornya di seberang pengetikan..."
di BCA semua berjalan normal.. karyawan BCA saat ini lebih ramah dan efisien dari biasanya.
selesai bikin kartu, keluarlah saya... dan menuju perempatan pramuka dengan maksud mencegat bus menuju sudirman. tau2 HP yang esia berbunyi, si andri sedang bercerita tentang celana2nya yang serentak missing in action. i ddint mind listening to him, but i do mind the looks i got from the people around me.. memberikan rasa tidak aman. rasanya kayak mencoba memberi warning, "awas lo, gue palak HP lo!" damn!
langsung naik 213. turun 20 meter dari kampus, berhubung macet, mending jalan aja.
di kamups, langsung menuju box informasi dengan maksud menginformasikan kepada arya bahwa file titipannya terlupakan. seperti biasa begitu di box jadinya nyangkut, dan tak lama terdengar telp nyokap yang menginformasikan bahwa dia sudah tiba di central plaza. terjadilah pertukaran. uand tunai ditukar mobil. (ibu terlalu pusing untuk nyupir)
balik ke box, ketemu bayu yang mengajak bermain initial D. tentunya kalah. i'm using his car anyway.. harusnya kita main sama andri juga, karena dia rencananya tiba jam 5 an. ternyata dia terjebak macet. sepatu ibu yang lagi diservis di stop and go masih satu jam lagi sehingga akhirnya saya menemani andri menunggu dosennya yang tak kunjung tiba..
sambil berbicara di balkon lantai 9 dengan pemandangan semanggi di malam hari, setting the world to right, we noticed that the clouds were unnaturally low. sedemikian rendahnya sampai kami kedinginan. pucuk2 geduugn yang sebenarnya tidak bisa disebut pencakar langit terliaht tertutupi oleh kabut tersebut. dan serentak lampu jalanan diatas semanggi mati. tapi keadaan tidak lantas menjadi gelap gulita mengingat lampu2 hias itu masih juga menyala dan lampu2 mobil juga masih menyala. (anyway, semanggi is relatively drenched with neons)
setelah akhirnya hujan berhenti dan sepatu ibu terambil, dan juga beberapa lap initial D, akhirnya kami berangkat pulang. pertama jemput mila dulu di Ambasador. sialnya saya lupa pakai kacamata. which is rather dangerous when driving in the night rain.
tentunya setelah hujan jalanan macet banget.. uff.. setelah beberapa manuver berputar2 jakarta tibalah saya di rumah. berhubung mobil harusnya di parkir di rumah cilungup maka saya pergi kesana. dan masih ada disana sampai jam 12 lewat, nonton 1 keping DVD Avatar. tapi sampai semalam itu pun belum ada tanda2 kepulangan si Bapak yang tadinya rencananya mau diminta anterin pulang. jalan kakai 100 meter jam setengah 1 malam bukan ide baik sepertinya. terpaksa mobilnya di bawa ke rumah eyang, melewati sebuah portal yang bisa jatuh kapan saja, dan membuka pagar malam2 degnan mengusahakan suara sekecil mungkin, jangan sampai yang bangun maksudnya, tapi akhirnya dia bangun juga.
akhirnya jam 2 an baru bisa pulang. it was a long day.
berhubung libur, dan ibu sudah sangat mengharapkan adanya kartu ATM guna mengeluarkan uangnya itu.. pagi2 saya terbangun dengan rencana jelas. hari ini mau bikin ATM baru!
ketika mengutarakan niatan ini kepada eyang di rumah sebelah. beliau menitipkan uang sejumlah USD 300 untuk ditukarkan ke rupiah.
maka perjalanan dilanjutkan ke arah matraman. mengingat kekurangan uang cash maka naik metromini dan angkot sajalah. panas!!! lama !!! kenapa sih pas kosong dia ngetem, giliran pas penuh dan dia bisa ngebut malah macet gila..
di kantor polisi, untungnya lagi sepi, terakhir kali saya keilangan ATM lagi rame banget di kantor polisi jadi bikin suratnya lama. kali ini sepi. setelah memberi keterangan semi-benar, saya menyelipkan beberapa lembar uang ribuan ke si bapak polisi dan lalu pergi.
perginya keseberang jalan matraman, menuju BCA kantor cabang pembantu Matraman. tadinya mau jaywalking aja, tapi kok kayanya ironis melanggar peraturan lalulintas begitu keluar dari kantor polisi. akhirnya saya berjalan menuju jembatan penyebrangan, lagunya the upstairs samar terngiang di kepala. "Demi polisi di kantornya di seberang pengetikan..."
di BCA semua berjalan normal.. karyawan BCA saat ini lebih ramah dan efisien dari biasanya.
selesai bikin kartu, keluarlah saya... dan menuju perempatan pramuka dengan maksud mencegat bus menuju sudirman. tau2 HP yang esia berbunyi, si andri sedang bercerita tentang celana2nya yang serentak missing in action. i ddint mind listening to him, but i do mind the looks i got from the people around me.. memberikan rasa tidak aman. rasanya kayak mencoba memberi warning, "awas lo, gue palak HP lo!" damn!
langsung naik 213. turun 20 meter dari kampus, berhubung macet, mending jalan aja.
di kamups, langsung menuju box informasi dengan maksud menginformasikan kepada arya bahwa file titipannya terlupakan. seperti biasa begitu di box jadinya nyangkut, dan tak lama terdengar telp nyokap yang menginformasikan bahwa dia sudah tiba di central plaza. terjadilah pertukaran. uand tunai ditukar mobil. (ibu terlalu pusing untuk nyupir)
balik ke box, ketemu bayu yang mengajak bermain initial D. tentunya kalah. i'm using his car anyway.. harusnya kita main sama andri juga, karena dia rencananya tiba jam 5 an. ternyata dia terjebak macet. sepatu ibu yang lagi diservis di stop and go masih satu jam lagi sehingga akhirnya saya menemani andri menunggu dosennya yang tak kunjung tiba..
sambil berbicara di balkon lantai 9 dengan pemandangan semanggi di malam hari, setting the world to right, we noticed that the clouds were unnaturally low. sedemikian rendahnya sampai kami kedinginan. pucuk2 geduugn yang sebenarnya tidak bisa disebut pencakar langit terliaht tertutupi oleh kabut tersebut. dan serentak lampu jalanan diatas semanggi mati. tapi keadaan tidak lantas menjadi gelap gulita mengingat lampu2 hias itu masih juga menyala dan lampu2 mobil juga masih menyala. (anyway, semanggi is relatively drenched with neons)
setelah akhirnya hujan berhenti dan sepatu ibu terambil, dan juga beberapa lap initial D, akhirnya kami berangkat pulang. pertama jemput mila dulu di Ambasador. sialnya saya lupa pakai kacamata. which is rather dangerous when driving in the night rain.
tentunya setelah hujan jalanan macet banget.. uff.. setelah beberapa manuver berputar2 jakarta tibalah saya di rumah. berhubung mobil harusnya di parkir di rumah cilungup maka saya pergi kesana. dan masih ada disana sampai jam 12 lewat, nonton 1 keping DVD Avatar. tapi sampai semalam itu pun belum ada tanda2 kepulangan si Bapak yang tadinya rencananya mau diminta anterin pulang. jalan kakai 100 meter jam setengah 1 malam bukan ide baik sepertinya. terpaksa mobilnya di bawa ke rumah eyang, melewati sebuah portal yang bisa jatuh kapan saja, dan membuka pagar malam2 degnan mengusahakan suara sekecil mungkin, jangan sampai yang bangun maksudnya, tapi akhirnya dia bangun juga.
akhirnya jam 2 an baru bisa pulang. it was a long day.
Labels: rants
posted by gajah at
6:18 PM
1 Comments:
ini juga baru di update loh!
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home