Pamrih.
Kenapa anda berbuat baik? Kemarin dalam perbincangan saya dengan seorang rekan yang lebih tua dan lebih bijak terlontar wejangan darinya agar saya mencoba memperbaiki diri. Ketika saya bertanya untuk apa, katanya “yah agar menjadi manusia yang lebih baik, biar dapat pahala, dst..”
Tadi pagi saya teringat pembicaraan itu lagi. Di atas ojeg seperti biasa. Dan saya jadi teringat lagunya john lennon, imagine there's no heaven... no hell below us..., seandainya perbuatan baik tidak dianugrahi pahala oleh YME, akan tetapkah anda berbuat baik?
maaf, bukan maksud saya mempertanyakan kebijakanNya dalam menetapkan insentif bagi umatnya. yang saya pertanyakan adalah apakah anda berbuat baik demi mendapatkan pahala? kalau begitu namanya pamrih dong?
saya masih mempertanyakan motivasi saya berbuat baik. hal ini menuntut objektivitas dan pengenalan diri. jadi saya belom berani mengambil kesimpulan pasti. saya harap saya berbuat baik karena saya tahu sakitnya apa bila seseorang berbuat jahat pada saya, dan saya juga tahu betapa enaknya perbuatan baik itu. tapi tentu saja itu bisa dianggap sebagai pamrih. saya melakukan ini agar mendapatkan itu. pahala itu sekedar insentif
apabila alasan saya melakukan sesuatu adalah semata2 karena keinginan pribadi? apakah itu pamrih? atau egois? Bukankah manusia dianugrahi dengan kehendak bebas?
Kalau dipikir-pikir, rata-rata kita melakukan tindakan dengan harapan mendapatkan sesuatu karenanya.. ya ga?
Baik-baik dengan seseorang dengan harapan bisa mendekatkan diri..
Memakai baju baru dengan harapan dipuji..
Memakai celana bolong supaya disangka garang, atau mungkin supaya dibelikan celana baru.
Membantu pacar baru mantan pacar supaya dia melihat bahwa kita adalah manusia yang lebih baik, dan akhirnya dia kembali.
Mencintai seseorang supaya dicintai kembali. Padahal dia punya segala hak untuk menolak. (dapatkah anda mencintai tanpa mengharapkan balasan?)
Sederhana aja, membantu orang tak dikenal supaya dianggap orang baik.
pernah ada kejadian, Semua pengemis diatas jembatan penyebrangan benhil masing-masing saya beri uang seribu
Saya tidak menyesali tindakan tersebut, tapi saya malu karena saya melakukan hal itu bukan hanya karena saya ingin membagi rejeki saya, bukan pula demi mendapat sedekah, tapi karena saat itu saya sedang berjalan bersama seseorang yang hendak saya dekati.
Maaf, saya munafik dan melakukan itu dengan harapan mendapatkan sesuatu yang lain..
When was the last time you did a favor?
Why did you do the favor?
What did you expect to get by doing the favor?
jadi teringat acara realitas yang berjudul "tolong dong", dimana ada kaktor yang berpura-pura minta tolong dan orang yang menolong diberikan imbalan uang dengan jumlah yang cukup besar..saya rasa sejak ada acara tersebut ada banyak orang yang menjadi "rajin" menolong, dengan harapan yang ditolong adalah bagian dari crew acara tersebut..
Labels: rants, reflections
12 Comments:
sebenarnya kata orang nih, dan saya setuju, altruisme itu gak ada. semua orang membantu orang lain dengan pamrih. paling tidak untuk membuat kita feel good about ourselves.
mungkin... serem juga yah...
nggak serem ah. manusiawi. itu yang membedakan kita dari malaikat kali ya
maksud gue serem, kalo menyadari bahwa semua manusia pasti ada maunya..
welcome to the real world!
kalau boleh tau, motivasi anda bermultiply ria untuk apa?
melihat orang dan dilihat orang
sama dong kita..
toss
>plok<
ga usa serem, kalo mau nya dia ga jahat, atau paling ga, ga merugikan orang lain...
misalkan yang dia harapkan dengan nolong orang adalah sesuatu yang abstrak (feeling good, pahala dari Tuhan), yang kayak gitu kan ga ngerugiin orang lain..
excuse me from being so naive that i thought that people should do things just because they want to. kalo gue bisa berbuat jahat (misalnya nyela orang) cuma karena gue pengen, berarti gue bisa juga sebaliknya dong..?
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home