monolog 2 sisi
saya: mengapa kamu berlari kesana kemari?
aku : aku sedang mencari.
saya : apa yang kamu cari?
aku: aku sedang mencari kebahagiaan. anda tahu dimana bisa kutemukan kebahagiaan?
saya: kebahagiaan itu apa? kamu sebaiknya bertanya pada orang-orang yagn bahagia.
aku: aku tak tahu apa itu kebahagiaan tepatnya. yang aku tahu aku merasa tidak utuh dan tidak bahagia.
saya: jadi keutuhan membawa kebahagiaan? atau kebahagiaan membawa keutuhan?
aku: aku tidak tahu. aku juga masih mencari. apakah bahagia anda sama dengan bahagia aku?
saya : saya juga tidak tahu. saya tidak tahu apakah kebahagiaan saya itu sama dengan kebahagiaan orang lain. saya tidak tahu apa yang bisa membuat saya bahagia. saya tidak tahu apakah saya bahagia.
aku : mungkinkah uang mendatangkan kebahagiaan?
saya : ah sepertinya tidak. banyak orang kaya yang tidak bahagia. konon, uang tidak bisa membeli kebahagiaan
aku: atau mungkin kebahagiaan datang dari keluarga?
saya : tapi kenapa banyak orang bertengkar dengan keluarganya? banyak yang manis didepan tapi berkata buruk dibelakang. kadang terkesan seperti terpaksa bersama
aku : mungkinkah dari teman? atau dari kekasih? atau dari makanan? dari obat2an? dari mana?
saya: saya tidak tahu! saya jadi ingin menemukan kebahagiaan juga.tapi dimana?
aku: aku juga tidak tahu. jadi apa yang akan anda lakukan?
saya : kenapa kamu mencari kebahagiaan dengan berlari kemana2?
aku: karena aku sudah berdiam di satu tempat dan tidak menemukannya. maka aku memilih untuk berlari. tapi lama2 ini melelahkan. anda ingin berlari2 juga?
saya: tidak, saya takut hanya akan menemukan kekecewaan diakhir pencarian yang melelahkan. tidak adakah toko yang menjual "kebahagiaan?"
aku: seandainya ada saya sudah pasti akan menjadi agen pengecernya.
saya: bagaimana kalau kita bikin produk bernama "kebahagiaan". setidaknya lain kali ada orang yang mencari "kebahagiaan" maka dia akan merujuk pada sesuatu.
aku: ide bagus. mari kita coba jual kebahagiaan.
aku : aku sedang mencari.
saya : apa yang kamu cari?
aku: aku sedang mencari kebahagiaan. anda tahu dimana bisa kutemukan kebahagiaan?
saya: kebahagiaan itu apa? kamu sebaiknya bertanya pada orang-orang yagn bahagia.
aku: aku tak tahu apa itu kebahagiaan tepatnya. yang aku tahu aku merasa tidak utuh dan tidak bahagia.
saya: jadi keutuhan membawa kebahagiaan? atau kebahagiaan membawa keutuhan?
aku: aku tidak tahu. aku juga masih mencari. apakah bahagia anda sama dengan bahagia aku?
saya : saya juga tidak tahu. saya tidak tahu apakah kebahagiaan saya itu sama dengan kebahagiaan orang lain. saya tidak tahu apa yang bisa membuat saya bahagia. saya tidak tahu apakah saya bahagia.
aku : mungkinkah uang mendatangkan kebahagiaan?
saya : ah sepertinya tidak. banyak orang kaya yang tidak bahagia. konon, uang tidak bisa membeli kebahagiaan
aku: atau mungkin kebahagiaan datang dari keluarga?
saya : tapi kenapa banyak orang bertengkar dengan keluarganya? banyak yang manis didepan tapi berkata buruk dibelakang. kadang terkesan seperti terpaksa bersama
aku : mungkinkah dari teman? atau dari kekasih? atau dari makanan? dari obat2an? dari mana?
saya: saya tidak tahu! saya jadi ingin menemukan kebahagiaan juga.tapi dimana?
aku: aku juga tidak tahu. jadi apa yang akan anda lakukan?
saya : kenapa kamu mencari kebahagiaan dengan berlari kemana2?
aku: karena aku sudah berdiam di satu tempat dan tidak menemukannya. maka aku memilih untuk berlari. tapi lama2 ini melelahkan. anda ingin berlari2 juga?
saya: tidak, saya takut hanya akan menemukan kekecewaan diakhir pencarian yang melelahkan. tidak adakah toko yang menjual "kebahagiaan?"
aku: seandainya ada saya sudah pasti akan menjadi agen pengecernya.
saya: bagaimana kalau kita bikin produk bernama "kebahagiaan". setidaknya lain kali ada orang yang mencari "kebahagiaan" maka dia akan merujuk pada sesuatu.
aku: ide bagus. mari kita coba jual kebahagiaan.
Labels: absurdity
3 Comments:
there is no profit my friend, when no pleasure is derived...
-a quote from old will-
pleasure needs to be redefined.
:P
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home